Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-efek-lebah-di-blog.html#ixzz2D1W8OTGi

Minggu, 18 November 2012

Maafkan aku,Yukata


  Sepulang sekolah,aku masuk ke dalam kamar dengan perasaan sedih dan kesal,Yukata,sahabatku,marah kepadaku,padahal,aku bermaksud baik.

  Tadi pagi,Yukata terlambat masuk ke kelas,seketika itu juga,kelas menjadi berisik,teman-teman ramai membicarakan Yukata,bukan keterlambatan Yukata yang mereka bicarakan,tapi soal model rambut baru Yukata.

 Yap,hari ini Yukata berpenampilan berbeda dari biasanya,biasanya rambut Yukata lurus dan selalu dibiarkan tergerai,namun,kali ini berbeda,sekarang rambut Yukata menjadi ikal dan diikat dua,persis seperti Kana Nishino di single ‘GO FOR IT!!’,ada yang suka,tetapi lebih banyak yang tidak suka,jujur,aku tidak suka dengan rambut Yukata yang sekarang,aku lebih suka rambut Yukata yang lurus.

  Pada jam istirahat,aku menghampiri Yukata yang sedang duduk di bangku taman.”Yukata,kamu mengeritingkan rambut,ya?”tanyaku”iya,Nar,bagus,nggak?”Tanya Yukata.”menurutku,kamu terlihat jelek dengan model rambut seperti itu,persis seperti badut,lagian,teman-teman juga nggak suka,buat apa mengertingkan rambut,menghabiskan uang saja”jawabku,setelah aku mengatakan itu,tiba-tiba,mata Yukata menjadi berkaca-kaca,seperti orang yang hendak menangis”kamu jahat sekali,Narita!!”teriak Yukata,lalu lari menjauh meninggalkanku.

  Aku menjadi bingung,ada apa dengan Yukata? Kenapa dia bisa semarah itu?sampai jam istirahat berakhir,Yukata masih marah kepadaku dan dia tidak bicara kepadaku,dia hanya diam sambil menatap marah ke arahku,bahkan dia memilih pulang duluan,padahal,kami selalu pulang bersama,terpaksa,hari ini aku pulang bersama Miyako,anak kelas sebelah yang rumahnya berdekatkan denganku.

  Suatu sore,Miyako bermain ke rumahku,dia bingung ketika melihatku sedang murung dikamar”Narita,kenapa kamu terlihat murung?”Tanya Miyako”Yukata marah kepadaku,padahal aku bermaksud baik”jawabku”Narita,tolong ceritakan kronologis kejadiannya,mungkin aku bisa membantumu”kata Miyako.aku menceritakan kejadian tadi pagi di sekolah.”oh,pantasan Yukata marah kepadamu,mungkin kamu mengatakannya kurang halus”ujar Miyako.

  “aku mengatakannya kurang halus?”tanyaku dengan nada bingung.”maksudku begini,kan,setiap orang mempunyai hati,nah,hati ini merasakan,setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda,ada yang mudah tersinggung,ada juga yang tidak,Yukata itu orangnya mudah tersinggung,jadi hati-hati kalau berbicara kepadanya,kalau ada orang mengatakankan tentang keburukannya atau ada yang berbicara kasar kepadanya,dia langsung marah dan menangis seketika,kalau dia sudah menangis,susah dibujuk,jadi,pilihannya hanya satu,yaitu membiarkannya menangis sampai dia tenang,mengerti?”ujar Miyako panjang lebar.aku pun mengganguk

  “sekarang kau pergi ke rumah Yukata dan meminta maaf kepadanya!”kata Miyako.

  “ba…baiklah…”kataku

   Setelah mendengarkan saran Miyako,aku pun pergi ke rumah Yukata,tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Yukata,sampai di rumah Yukata,aku pun mengetuk pintu,setelah aku mengetuk pintu,pintu pun terbuka,ternyata Yukata sudah berdiri di ambang pintu rumahnya.

  “mau apa kau kesini?”Tanya Yukata dengan nada ketus.

  “aku ingin minta maaf atas perkataanku tadi”jawabku.

  “kalau kau ingin minta maaf,katakanlah!”kata Yukata.

   “ma….maafkan aku,Yukata…”kataku.

   “hah? Jadi kau hanya kesini hanya untuk meminta maaf kepadaku,kalau begitu,sekarang kau pergi dari sini dan jangan kembali lagi!!!”teriak Yukata dan menutup pintu rumahnya keras-keras.

   Aku sangat terkejut,ada apa dengan Yukata? Kenapa dia dengan teganya tidak menerima maafku?

  Keesokan harinya,aku merasa ada hal aneh,kenapa Yukata belum datang juga? Aku pun menanyai Yukari,murid kelasku yang tinggal disebelah rumah Yukata.

  “Yukari,kenapa Yukata belum datang juga?”tanyaku.

  “entahlah,tapi aku sudah menanyai pembantu Yukata,menurut pembantunya,dia sudah berangkat sekolah”jawab Yukari.

  “emm,untuk apa kamu menanyai ini? Bukankah kamu dan Yukata masih bertengkar?”Tanya Yukari

  “kemarin,Yukata marah kepadaku,lalu aku meminta maaf kepadanya,tetapi,dia tidak mau memaafkanku dan langsung masuk ke rumahnya begitu saja”jawabku.

  “kalau kamu ingin meminta maaf kepadanya,kenapa tidak minta tolong kepadaku? Aku bisa membantumu”kata Yukari.

  “mana kutahu kalau kamu itu bisa membantuku dalam mengatasi masalahku dan Yukata,takutnya aku dikira berkerjasama denganmu”ujarku.

  “oh”jawab Yukari singkat.

  Pada jam istirahat,kepala sekolah mengabarkan sebuah berita mengejutkan,mobil Yukata mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke sekolah,untung,sopir Yukata hanya mengalami luka ringan,tetapi,sayangnya,Yukata meninggal setelah tim dokter merawatnya selama 3 jam,aku sangat terkejut mendengar kabar itu.

  Saat aku pergi ke rumah sakit bersama Yukari dan Miyako,terdengar sayup-sayup suara isak tangis dari kamar mayat,aku pun segera menuju ke kamar mayat tempat asal suara tersebut.

  Aku tidak percaya kenyataan ini,aku melihat Yukata yang sudah terbujur kaku di kamar mayat,Yukata,kenapa kau pergi secepat ini? Kataku dalam hati,aku pun menangis di dekat mayat Yukata. Yukari dan Miyako juga ikut menangisi kepergian Yukata.

  “Yukata,kenapa kau meninggalkan kami secepat ini? Narita belum sempat meminta maaf kepadamu,tetapi….sebelum kau memaafkan Narita,kau sudah pergi meninggalkan kami…”kata Yukari terisak.

  “nak,sebelum Yukata meninggal,dia sebetulnya sudah memaafkanmu…”kata Ibu Yukata sambil menangis.

  “hah? Di…dia sudah memaafkanku?”tanyaku.

  “…iya,nak...dan selain itu,dia meninggalkan surat wasiat untuk kalian semua….”

  Aku pun langsung menerima surat wasiat Yukata sebelum dia meninggal aku pun langsung membaca isi surat tersebut.

 Untuk sahabatku:Narita,Yukari dan Miyako.

 

 Narita,maaf kalau kemarin aku membentakmu pada saat kamu berusaha meminta maaf kepadaku,mungkin itu tidak disengaja,tetapi sebetulnya aku sudah memaafkanmu,maaf kalau selama ini aku bersalah kepadamu,surat ini mungkin ini surat terakhir yang kukirim kepada kalian,maaf,Yukari-san,Miyako,kalau selama ini aku selalu menyusahkan kalian,membuat kalian marah,mungkin,hari rabu lalu  menjadi hari terakhir kita bersama,aku sayang kalian semua,meskipun aku akan meninggal,tetapi persahabatan kita akan tetapi abadi untuk selama-lamanya.

 

Salam manis

 

Yukata

  Aku pun menangis ketika membaca surat wasiat Yukata,padahal,kemarin aku masih bersamanya,tetapi,sekarang,dia sudah meninggalkan kami untuk selama-lamanya.

  Akhirnya,jenazah Yukata dibawa kerumahnya dan dibawa ke tempat pemakaman umum dengan diantar oleh orang tua Yukata,kerabat-kerabatnya,para guru di sekolahku,sahabat dekatnya dan tetangga-tetangganya yang tinggal di sekitar rumah Yukata,aku pun berdoa dalam hati,semoga Yukata bahagia di alam sana.

TAMAT

 

 

   

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa dicomment,ya.......