Sepulang
sekolah,aku masuk ke dalam kamar dengan perasaan sedih dan kesal,Yukata,sahabatku,marah
kepadaku,padahal,aku bermaksud baik.
Tadi pagi,Yukata
terlambat masuk ke kelas,seketika itu juga,kelas menjadi berisik,teman-teman ramai
membicarakan Yukata,bukan keterlambatan Yukata yang mereka bicarakan,tapi soal model
rambut baru Yukata.
Yap,hari ini
Yukata berpenampilan berbeda dari biasanya,biasanya rambut Yukata lurus dan
selalu dibiarkan tergerai,namun,kali ini berbeda,sekarang rambut Yukata menjadi
ikal dan diikat dua,persis seperti Kana Nishino di single ‘GO FOR IT!!’,ada
yang suka,tetapi lebih banyak yang tidak suka,jujur,aku tidak suka dengan
rambut Yukata yang sekarang,aku lebih suka rambut Yukata yang lurus.
Pada jam istirahat,aku
menghampiri Yukata yang sedang duduk di bangku taman.”Yukata,kamu
mengeritingkan rambut,ya?”tanyaku”iya,Nar,bagus,nggak?”Tanya
Yukata.”menurutku,kamu terlihat jelek dengan model rambut seperti itu,persis
seperti badut,lagian,teman-teman juga nggak suka,buat apa mengertingkan
rambut,menghabiskan uang saja”jawabku,setelah aku mengatakan itu,tiba-tiba,mata
Yukata menjadi berkaca-kaca,seperti orang yang hendak menangis”kamu jahat
sekali,Narita!!”teriak Yukata,lalu lari menjauh meninggalkanku.
Aku menjadi
bingung,ada apa dengan Yukata? Kenapa dia bisa semarah itu?sampai jam istirahat
berakhir,Yukata masih marah kepadaku dan dia tidak bicara kepadaku,dia hanya
diam sambil menatap marah ke arahku,bahkan dia memilih pulang
duluan,padahal,kami selalu pulang bersama,terpaksa,hari ini aku pulang bersama
Miyako,anak kelas sebelah yang rumahnya berdekatkan denganku.
Suatu
sore,Miyako bermain ke rumahku,dia bingung ketika melihatku sedang murung
dikamar”Narita,kenapa kamu terlihat murung?”Tanya Miyako”Yukata marah
kepadaku,padahal aku bermaksud baik”jawabku”Narita,tolong ceritakan kronologis
kejadiannya,mungkin aku bisa membantumu”kata Miyako.aku menceritakan kejadian
tadi pagi di sekolah.”oh,pantasan Yukata marah kepadamu,mungkin kamu
mengatakannya kurang halus”ujar Miyako.
“aku
mengatakannya kurang halus?”tanyaku dengan nada bingung.”maksudku
begini,kan,setiap orang mempunyai hati,nah,hati ini merasakan,setiap orang
memiliki perasaan yang berbeda-beda,ada yang mudah tersinggung,ada juga yang
tidak,Yukata itu orangnya mudah tersinggung,jadi hati-hati kalau berbicara
kepadanya,kalau ada orang mengatakankan tentang keburukannya atau ada yang
berbicara kasar kepadanya,dia langsung marah dan menangis seketika,kalau dia
sudah menangis,susah dibujuk,jadi,pilihannya hanya satu,yaitu membiarkannya
menangis sampai dia tenang,mengerti?”ujar Miyako panjang lebar.aku pun
mengganguk
“sekarang
kau pergi ke rumah Yukata dan meminta maaf kepadanya!”kata Miyako.
“ba…baiklah…”kataku
Setelah
mendengarkan saran Miyako,aku pun pergi ke rumah Yukata,tidak butuh waktu lama
untuk sampai di rumah Yukata,sampai di rumah Yukata,aku pun mengetuk
pintu,setelah aku mengetuk pintu,pintu pun terbuka,ternyata Yukata sudah
berdiri di ambang pintu rumahnya.
“mau apa kau
kesini?”Tanya Yukata dengan nada ketus.
“aku ingin
minta maaf atas perkataanku tadi”jawabku.
“kalau kau
ingin minta maaf,katakanlah!”kata Yukata.
“ma….maafkan aku,Yukata…”kataku.
“hah? Jadi
kau hanya kesini hanya untuk meminta maaf kepadaku,kalau begitu,sekarang kau
pergi dari sini dan jangan kembali lagi!!!”teriak Yukata dan menutup pintu
rumahnya keras-keras.
Aku sangat
terkejut,ada apa dengan Yukata? Kenapa dia dengan teganya tidak menerima
maafku?
Keesokan harinya,aku
merasa ada hal aneh,kenapa Yukata belum datang juga? Aku pun menanyai
Yukari,murid kelasku yang tinggal disebelah rumah Yukata.
“Yukari,kenapa Yukata belum datang juga?”tanyaku.
“entahlah,tapi aku sudah menanyai pembantu Yukata,menurut
pembantunya,dia sudah berangkat sekolah”jawab Yukari.
“emm,untuk
apa kamu menanyai ini? Bukankah kamu dan Yukata masih bertengkar?”Tanya Yukari
“kemarin,Yukata marah kepadaku,lalu aku meminta maaf
kepadanya,tetapi,dia tidak mau memaafkanku dan langsung masuk ke rumahnya
begitu saja”jawabku.
“kalau kamu
ingin meminta maaf kepadanya,kenapa tidak minta tolong kepadaku? Aku bisa
membantumu”kata Yukari.
“mana kutahu
kalau kamu itu bisa membantuku dalam mengatasi masalahku dan Yukata,takutnya
aku dikira berkerjasama denganmu”ujarku.
“oh”jawab
Yukari singkat.
Pada jam
istirahat,kepala sekolah mengabarkan sebuah berita mengejutkan,mobil Yukata
mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke sekolah,untung,sopir Yukata hanya
mengalami luka ringan,tetapi,sayangnya,Yukata meninggal setelah tim dokter merawatnya
selama 3 jam,aku sangat terkejut mendengar kabar itu.
Saat aku
pergi ke rumah sakit bersama Yukari dan Miyako,terdengar sayup-sayup suara isak
tangis dari kamar mayat,aku pun segera menuju ke kamar mayat tempat asal suara
tersebut.
Aku tidak percaya
kenyataan ini,aku melihat Yukata yang sudah terbujur kaku di kamar
mayat,Yukata,kenapa kau pergi secepat ini? Kataku dalam hati,aku pun menangis
di dekat mayat Yukata. Yukari dan Miyako juga ikut menangisi kepergian Yukata.
“Yukata,kenapa kau meninggalkan kami secepat ini? Narita belum sempat
meminta maaf kepadamu,tetapi….sebelum kau memaafkan Narita,kau sudah pergi
meninggalkan kami…”kata Yukari terisak.
“nak,sebelum
Yukata meninggal,dia sebetulnya sudah memaafkanmu…”kata Ibu Yukata sambil menangis.
“hah? Di…dia
sudah memaafkanku?”tanyaku.
“…iya,nak...dan
selain itu,dia meninggalkan surat wasiat untuk kalian semua….”
Aku pun
langsung menerima surat wasiat Yukata sebelum dia meninggal aku pun langsung
membaca isi surat tersebut.
Untuk sahabatku:Narita,Yukari dan Miyako.
Narita,maaf kalau kemarin aku membentakmu pada
saat kamu berusaha meminta maaf kepadaku,mungkin itu tidak disengaja,tetapi sebetulnya
aku sudah memaafkanmu,maaf kalau selama ini aku bersalah kepadamu,surat ini mungkin
ini surat terakhir yang kukirim kepada kalian,maaf,Yukari-san,Miyako,kalau
selama ini aku selalu menyusahkan kalian,membuat kalian marah,mungkin,hari rabu
lalu menjadi hari terakhir kita
bersama,aku sayang kalian semua,meskipun aku akan meninggal,tetapi persahabatan
kita akan tetapi abadi untuk selama-lamanya.
Salam
manis
Yukata
Aku pun
menangis ketika membaca surat wasiat Yukata,padahal,kemarin aku masih
bersamanya,tetapi,sekarang,dia sudah meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Akhirnya,jenazah Yukata dibawa kerumahnya dan dibawa ke tempat pemakaman
umum dengan diantar oleh orang tua Yukata,kerabat-kerabatnya,para guru di
sekolahku,sahabat dekatnya dan tetangga-tetangganya yang tinggal di sekitar
rumah Yukata,aku pun berdoa dalam hati,semoga Yukata bahagia di alam sana.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa dicomment,ya.......